catatan kaki, 2024

Dhiazwara Yusuf
2 min readJan 26, 2025

--

Sekian hari pasca 2024 meninggalkan kita. Harapan harapan yang sempat dirajut oleh benang doa dan upaya, satu per satu tanggal dan sebagian lainnya menanti giliran. Sayangnya dalam sejarah manusia, tahun tidak dapat berulang, waktu tidak menunggu sebanyak apa harapan tersebut tercoret di daftarnya.

Manusia berupaya untuk terus hidup hingga nantinya nantinya. Sebagian berupaya untuk terlelap hari ini dan seterusnya. Kaya atau papa, Palestina dengan daya juang atau Israel dengan genosida, amerika atau seluruh dunia, sejatinya buah paradoks yang saat ini semakin masif memainkan perannya masing masing. Lantas tujuan yang dirunut manusia itu sebenarnya apa dalam eksistensinya di jagat semesta(?)

Meski 2024 banyak menemui perpisahan dan hal yang membuat nyeri dada, tetapi yang utama adalah bagaimana kita dapat mengisi hari-hari ini dengan menjalaninya. Entah berjalan buruk, baik, sedang-sedang saja, dengan hadir di belantara semesta, di antara jutaan partikel kehidupan, upaya untuk bisa entas dari hal yang memekakkan serta membuat stagnan di hari yang sama, adalah sebuah bijaksana.

Bahkan bila ditarik jauh sebelum tahun kemarin, tepat 1989 pada tajuk Dead Poets Society, John Keating menuturkan kepada bala muridnya untuk mengamini satu idiom "Carpe Diem" atau seize the day yang berarti memberikan sepenuhnya kemampuan di hari ini; sekarang ini; present moment.

Membaca puisi, mengeja pikiran, dan merapalkannya di wajah status quo adalah upaya untuk "memenuhi" hari-hari mereka.

Namun, di sepanjang tahun, saya sendiri juga bukan mangrove tangguh yang tabah menjaga air laut tetap di posisinya. ada beberapa masa yang memang saya tak dapat mengendalikan orang lain bahkan diri saya sendiri. Egoistis yang menggebu, citra baik yang diagungkan, alergi perpisahan adalah beberapa hal yang mungkin saja menghambat proses berpikir dan menjalani hari saya pada 2024 lalu.

Atas itu, nota kecil ini saya bagikan. Sebagai upaya mengeja kemunafikan dan buruknya diri. Sebagai syukur atas kawan-kawan yang sempat menjalin kenangan tahun lalu. Sebagai terima kasih kepada seluruhnya yang memperkenankan saya ambil bagian di hari hari kalian.

Genggam busurnya, tarik sekuat-kuatnya, lesatkan menghujam tahun yang baru dengan berbangga dan penuh cinta. Selamat menjelaga. Senantiasa terjaga.

--

--

No responses yet