menjelaga.

Dhiazwara Yusuf
2 min readJan 9, 2025

--

Memang benar: di luas alam semesta, dalam sejarah waktu, planet ini hanya sebuah kerlipan yang jauh dan terpencil. Ia berada di sebuah kosmos tempat kematian dan kehilangan nyaris bukan sesuatu yang luar biasa.

Tetapi kita hidup di bumi, alamat kita sehari-hari. Dilihat dari sudut pandang yang berbeda, bumi adalah sebuah selingan bagi angkasa luas yang monoton.

-Goenawan Muhammad

Memang benar manusia dirasa cukup kecil ketika disandingkan wujud-wujud dan zat semesta lain ciptaan Maha Agung. Namun, adakalanya manusia merasa besar atas satu bagian yang kerapkali tak tentu: hati. meski salah dan benar adalah setipis kembang tahu.

Di sudut purnama, petak bangunan dengan nyeri suara kipas angin yang cekikikan, disahut kruwel-kruwel dari busa kasur baru, perutku turut meletup letup. Ada gerombolan kupu yang tak sengaja tampil hari-hari ini. Hari ketiga di bagian selatan jawa. Jalaran gadis yang melintas pulau atas doa ayah bundanya.

Ia gemar memasak. Meski daerahnya akrab dengan lidah kebas asin dan pedas, perutku dengan lapang bakal menampung apa saja, asal hasil giat darinya. Satu sore tanpa pikir panjang, tangannya meracik sejumlah agar-agar atau jelly atau nutrijell apalah itu. Rasa yang lembut bertabur senyum senyum yang gemas. Ia mahir membersihkan apa saja. Wajan, pisau dapur, talenan, lantai ruang tengah, kasur busuk, hingga memori bekas lalu dan menggantikannya dengan kilasan masa depan yang hangat. Ia gemar berpramuka. Bahkan kali pertama ia jauh dari pelukan ayah bunda sebab mengikuti jambore slama 14 hari lamanya.

Aku gemar mengantarkannya kemanapun. Bahan masak abis. Kuambil rute paling jauh melintas hingga kecamatan sebelah bila perlu. Karna aku gemar menghabiskan waktu dengannya. Meski malu. Meski segan. Tetapi mekar mekar bunga di dada datang dan seketika.

Bilamana memang GM berkata manusia; bumi hanya partikel kecil dari megahnya kosmos alam semesta, setidaknya di sudut paling selatan pulau jawa, di rumah singgah dengan perairan yg minim, dan di desa yang banyak angan disandarkan, hatiku penuh dan kenyang akan keteduhan mata, rasa yang besar serta idealisme dimentahkan oleh kata busuk, usang, dan dipenuhi kekalahan (baca: cinta).

fuck. love is sucks when u turned 20. but we never know, what we face one day. #staylow

--

--

No responses yet