‘latarnya geprek mas al

Dhiazwara Yusuf
1 min readFeb 23, 2024

--

tisu tisu berserakan. menabur cabe di meja berplakat harga beras yang keranjingan. udara nyaru dengan geprek bakar kecap. hidungku ngilu. seketika menyeruak bau tubuhmu lengkap dengan tumis oseng. tak apa. aku masih petantang petenteng membawa cromboloni jowo seharga goceng. spatulamu turut menciut sebab nasi goreng yang tak lagi merdu. kabarkan bilamana menu barumu nampil kembali. kucing kampus sigap menampung keluh kesah dan sepotong roti berselai janji. aku request racun tikus hari ini. tikus aja jangan di racun. akui saja tikus gatau apa apa. tikus biar nampang di singgasana. di bawah gedung tua. yang kursinya dihiasi pelor mejeng sambil selfi. ringkih dan lapuk yang menyembul dari isi kepala para tetua. apasih politik. apasih politis. biar demokrasi hanya ada di dirimu. kebebasan berbagi gosip prodi sebelah atau kritik tentang harga skincare yang tak masuk akal. biar meritokrasi jadi bahan debat harian kita. tentang berbagi bagian geprek mas al misalnya. kau kulitnya aku air es aja. sayang. biar aja dunia lebur dihantam rezim yang serakah. setidaknya aksen pashminamu masih dapat merekah. ah. salam hangat untuk ibu kostmu. kholas.

--

--

No responses yet